Saturday 30 October 2010

Jemblung

|1 comments
Jemblung merupakan salah satu jenis teater tutur yang unik yaitu merupakan teater tutur yang menggunakan peralatan musik tradisional sebagai pengiringnya. Hal itu ada pada pementasan Jemblung Putra Budaya yang menampilkan 10 pemain, 7 orang bertugas memainkan alat musik. Ketujuh alat musik yang dimainkan ialah Gendang, Terbang ,Ketuk, Kenong, Dimplung, Tengeruh, dan Jidor 2 orang bertugas sebagai dalang. Ada dalang cerita dan dalang shalawat, Dalang cerita berfungsi menceritakan jalannya cerita dalam lakon Jemblung. Sementara dalang shalawat hanya berfungsi melantunkan shalawat pada sela-sela pementasan Jemblung.
Ada juga pementasan Jemblung dari grup Taruna Budaya yang menurut pimpinannya yaitu Mansur Mustofa masih masih mempertahankan pakem Jemblung Kediren. Yang dimaksud pakem Kediren ini ialah tembang yang merujuk pada lagu pertengahan yang menggunakan bahasa Jawa krama inggil. Pada pementasan grup ini menggunakan 10 pemain di mana 8 memainkan alat musik, 1 sebagai Sinden, dan 1 sebagai dalang. Di sela-sela pementasan sinden nggending dan sempat menyanyikan lagu campursari bersama dengan dalangnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan serta melestarikan kesenian Jemblung. Namun modernisasi dan globalisasi telah membuat kesenian ini semakin terpinggirkan. Akibat dari modernisasi peradaban manusia menjadi semakin maju dan modern. Hal itu juga berimbas kepada kesenian saat ini, sekarang telah menjamur berbagai kesenian modern yang lebih diminati oleh masyarakat. Sedangkan globalisasi telah membuat kesenian modern dari berbagai negara bebas masuk ke dalam negeri. Hal itu membuat kesenian tradisional asli dalam negeri semakin terpinggirkan.
Jemblung juga mengalami hal tersebut. Jemblung saat ini bisa dikatakan hampir punah kerena sedikit sekali jumlah seniman Jemblung yang masih eksis atau bertahan Hal itu didukung dengan banyaknya kesenian modern yang semakin digandrungii oleh masyarakat daripada kesenian tradisional sehingga jemblung mulaitidak dikenal, terpinggirkan, dan dianggap kuno. Apalagi jemblung kurang dinikmati olek kaum muda dan peminat Jemblung rata-rata orang tua. Untuk saat ini Jemblung hanya dipentaskan dalam rangka tertentu, seperti peringatan hari besar, atau dalam rangka memenuhi hajatan. Jemblung pun kurang terpublikasi sehingga keberadaanya mulai tidak dikenal. Oleh karena itu dalam setiap pementasannya, dalang mengemban misi dari pemerintah untuk melestarikan kesenian ini jangan sampai punah, karena Jemblung merupakan warisan budaya yang sarat akan makna filosofis dan religius serta tak ternilai harganya

Monday 25 October 2010

Tips Belajar

|2 comments
Sebagai siswa tentu tugas kita ialah belajar bukan?hmm,,,,tapi kenapa sebagian siswa justru hanya belajar pas mau ulangan atau ketika ada pe-er saja?..(mana gue tahu?).....apalagi pas ulanagan nilai kita jeblok,,padahal dibela-belain begadang ampek pagi,,tapi tetep aja nilai jelek...(elu aja kali,,gue enggak,,hehehe)....itu tandanya belajar Kita Tidak Efektif,,,nih ada tips buat kita2 supaya belajarnya lebih efektif,,,

1. Tinggalin Cara belajar SKS(Sistem Kebut Semalam) selain tidak baik untuk kesehatan,,juga tidak baik untuk pikiran (lah diajak ngebut sih)
2. Pelajari pelajaran keesokan harinya,,minimal dibaca aja,,sambil smsan juga gapapa,,,pokoknya tetap paham,,besok pas diajar kamu pasti paham,,yah minimal ngerti lah,,,
3. Kalo Kamyu lagi belajar,,,jika udah berasa boring,,hentikan aja dulu,,bisa diselingi dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat,,seperti smsan,,update status,,ngegame ato nonton,,,,soalnya otak juga butuh refreshing (otaknya ato kamu yang pengen refreshing?)
4. Awali dan akhiri belajarmu dengan doa