Wednesday 29 December 2010

Kami Tetap Satu Garuda di Dadaku

|0 comments


Harapan itu masih ada, walaupun engkau kalah oleh negara tetangga, namun engkau kalah secara terhormat.
Bukan kalah secara tekhnis, tetapi lebih dari sebab non tekhnis
Akibat dari ulah tidak sportif supporter Malaysia juga akibat blunder yang dilakukan oleh PSSI.
Wahai bapak bapak pengurus PSSI yang kami hormati, yang bisa kami lakukan hanyalah menyampaikan aspirasi,
Tolong pak, tingkatkan prestasi tim nasional kebanggaan kami, singkirkan dulu kepentingan politik yang mengintervensi
Tolong pak, tingkatkan pelayanan terhadap supporter sebagai pemain ke-12 pak
Kami telah membuktikan bahwa tindakan provokasi supporter lawan tidak kami balas, kami tetap menjunjung tinggi sportivitas
Harapan kami ke depannya PSSI berkoordinasi dengan pemerintah untuk merintis pengembangan pemain muda sebagai generasi penerus bangsa
Harapan kami juga pak, gandeng para pengusaha untuk membangun sarana prasarana yang layak seperti stadion dan lapangan.
Dan juga harapan kami pak, tingkatkan mutu kompetisi kita karena mutu kompetisi yang baik serta pembinaan supporter yang baik akan menghasilkan mutu pemain yang berkualitas
Terima kasih untuk seluruh supporter setia pendukung timnas, kami tidak kecewa, kami bangga, secercah harapan akan masa depan telah muncul, terima kasih juga untuk Alfred Riedl yang telah membangun Timnas dalam jangka panjang,kami percaya bahwa Tuhan itu adil, kami akan tetap mendukung serta mendoakanmu.
Jangan pernah menyerah, karena era baru persepakbolaan nasional telah tiba, inilah saatnya kita bangun dari tidur panjang selama ini.
Demikian tekad dan satu suara yang ingin kami sampaikan, kami seluruh rakyat Indonesia menyatakan bahwa;
KAMI TETAP SATU, GARUDA TETAP DI DADAKU”
ilmuhanif.blogspot.com

Friday 24 December 2010

Research Has Many Advantages For Studen

|0 comments



            Many students think if the research is complicated and tedious. Many students also think that the research only for teacher or professor in university, But i don’t thik so. Because in my opinion research is easy and has many advantages for students. Why i can say that ? Because i’m join with Scientist Youth Club in my school. I have many experience and advantages from the research after join it.
How the research has many advantages for students ? this is the answer :
1.      With the research we can find about new things like Scientist. You know Thomas Alfa Edison who find the light? He do the research untill success with more than 1000 experiment,,wwoow!! There is Marconi with radio, and etc. With the research they can find the new things.
2.      The research makes us often to ride and write. If us often read, we can get some knowledge from the literate. And if us often write, we can be a good writer.
3.      Now! Research is developing and become one of the Olympic branch in the world. So Olympic is not only for Sains or sports but also for research. There are many events of research Olympic like Indonesian Sains Project Olimpiade (ISPO).
So let join withScientist Youth Club in your school, it can give you many advantages if you join it. Go Research!

Friendship is Never End

|0 comments


People says that a friend is everything for us, why people can say that? Many reason to answer that question. Every one to be certain need a friend because we can not live without help from our friend. I have story about true friend. This is real from my experience, I have many friend, in kindergarten and then In Elementary School, then Junior high school until Senior high school, I hope in University have many friend.
The story began at the kindergarten, in kindergarten I have group. And my teacher call my group with the name “Geng Boncel” Because the member from this group is small. In my group consist from 5 children, They are Tutus, Sony, Moris, Kharis, and me. Geng Boncel is very naughty, our hobby is disturb other students. But after us in elementary school, we never disturb other students again because we are so serious to studied and played game.
After we pass from elementary school and school in Islamic Junior High School 2 Kediri, I have new friends, but not only boy but also girl. We are in class A, (Arsela, Arek Sembilan A) But the tragedy happened in Nopember 2008, my seatmate Muhammad Fahrur Rozy was dead because an accident. My class is very sad and after this moments I don’t have close friends untill I pass from Junior high school. But Now I have  many close friend and like a family in Sains Five class at Islamic Senior Highschool 3 Kediri. My class called D’Cosmo, in this class, the feel like family and I can say that all of my friend in D’Cosmo is my true friend.
So we can conclude that all of people have true friends in their live, not boyfriend or girlfriend but the real friend who always acoompany us in good time or bad time. Friend is more expensive than gold, friend is more valuable than money. We can not buy a friend, the last word from me keep your friendship with your friend because friendship is never end.

Hewan juga setia pada pasangannya

|0 comments
Siapa bilang hewan tidak bisa setia pada pasangannya,,-Manusia menyanjung monogami, tapi tidak dengan binatang. Dalam "Kerajaan Binatang", cuma segelintir yang setia terhadap pasangannya, menjadikan Homo sapiens sebagai mahluk langka dalam kategori ini. Inilah binatang yang menurut penelitian setia kepada pasangannya.

1. Elang Gundul (Haliaeetus leucocephalus)
Burung pemangsa yang jadi lambang Amerika Serikat ini tergolong setia. Mereka baru akan mencari pasangan baru setelah pasangannya mati.

2. Serigala (Canis lupus)
Seekor serigala bisa memiliki beberapa pasangan dalam hidupnya, tapi hanya memiliki satu pasangan dalam satu waktu. Serigala betina hanya kawin dengan seekor jantan, tapi akan cari pengganti jika pasangannya mati, terusir dari kelompok, sakit atau mandul.

3. Anglerfish (Lophiiformes)
Monogami ikan laut dalam ini sangat ekstrem. Saat kawin pejantan menggigit betina sampai darah mereka bercampur, dan pejantan kehabisan sperma. 

4. Penguin (Sphenisciformes)
Setelah film "March of the Penguins" pada 2005, banyak kalangan menilai pinguin merupakan contoh ideal monogami. Padahal mereka tidak setia-setia amat. Pinguin hanya monogami di satu musim kawin. Setelah itu mereka bertukar-tukar pasangan.

5. Vulture Hitam (Coragyps atratus)
Ini contoh monogami konservatif. Jika ketahuan "selingkuh", burung pemakan bangkai yang tersebar di Benua Amerika ini akan mendapat serangan dari pasangannya, juga dari teman sekelompoknya.

6. Antelop Afrika (Madoqua kirkii)
Tidak seperti kebanyakan mahluk monogami, antelop jantan tidak membantu betinanya dalam mengasuh anak.

7. Salamander Punggung Merah (Plethodon cinereus)
Tipe mahluk yang gampang naik darah. Pejantan akan langsung menyerang betinanya jika melihat pasangannya selingkuh dengan pejantan lain. 

8. Hiu Moncong Sekop (Sphyrna tiburo)
Betina hiu jenis ini kawin dengan beberapa jantan sekaligus. Namun anak yang dihasilkan berasal dari satu pejantan. 

9. Laba-Laba Argiope aurantia
Seperti laba-laba lain, pejantan mati usai senggama karena di makan betina. Namun pejantan Argiope aurantia meninggalkan "kenang-kenangan" sebelum mati berupa penghalang di saluran kelamin, sehingga betinanya tidak bisa kawin lagi.

10. Tikus Padang Rumput (Microtus ochrogaster)
Pejantan dari tikus jenis ini akan menghabiskan seumur hidupnya bersama betina pertama yang berhubungan badan dengannya. Jangankan main mata dengan betina lain, saking setianya, pejantan ini malah menyerang betina lain yang berani mendekat. 

Perbedaan Antara Bajing Dengan Tupai

|1 comments
Bajing dan Tupai adalah hewan yang berbeda, meskipun banyak orang yang menganggapnya sebagai binatang yang sama. Bajing dan Tupai memiliki perbedaan, Tupai sepintas mirip dengan bajing, tetapi berbeda anatomi dan perilakunya. Tupai mempunyai moncong sangat panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Dalam hal makanannya pun berbeda. Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan sedangkan Tupai merupakan binatang pemakan serangga.

Tupai

Tupai berbeda dengan Bajing. Tupai merupakan mamalia kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali dikelirukan dengan Bajing. Tupai banyak memangsa serangga, sehingga dahulu dimasukkan ke dalam bangsa (ordo) Insectivora (pemakan serangga). Ciri khas Tupai adalah mempunyai moncong sangat panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung.
Tupai Kekes
Tupai merupakan anggota dari bangsa Scandentia yang terdiri atas dua suku (famili) yaitu Tupaiidae dan Ptilocercidae. Indonesia memiliki jenis Tupai terbesar di dunia. Dari 20 spesies Tupai yang ada di dunia, 12 diantaranya dipunyai oleh Indonesia. Spesies-spesies Tupai di Indonesia tersebut antara lain:
  • Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
  • Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
  • Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
  • Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
  • Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
  • Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
  • Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
  • Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
  • Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
  • Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Scandentia: Famili: Tupaiidae dan Ptilocercidae.

Bajing

Bajing berbeda dengan Tupai. Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya tupai, bagian muka (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.

Bajing Kelapa
Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Berbeda dengan Tupai yang memakan serangga, Bajingmerupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan perkebunan buah. Mungkin lantaran dianggap binatang hama dan perusak ini kemudian muncul istilah ‘bajingan’.
Bajing terdiri atas 51 genus dan 278 spesies (jenis). Beberapa jenis Bajing yang terdapat di Indonesia antara lain:
  • Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
  • Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
  • Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
  • Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
  • Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
  • Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
  • Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
  • Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
  • Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
  • Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
  • Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
  • Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
  • Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
  • Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
  • Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
  • Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
  • Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
  • Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
  • Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
  • Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
  • Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
  • Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
  • Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
  • Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
  • Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
  • Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
  • Petaurista petaurista (Bajing Terbang Rakasasa Merah)
Sebenarnya masih banyak jenis Bajing lainnya di Indonesia, namun sebagai gambaran hanya ini yang saya sampaikan.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Rodentia: Famili: Sciuridae
Baca Juga:
Ilmu Hanif

Keberadaan Jemblung Saat Ini

|1 comments

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan serta melestarikan kesenian Jemblung. Namun modernisasi dan globalisasi  telah membuat kesenian ini semakin terpinggirkan. Akibat dari modernisasi peradaban manusia menjadi semakin maju dan modern. Hal itu juga berimbas kepada kesenian saat ini, sekarang telah menjamur berbagai kesenian modern yang lebih diminati oleh masyarakat. Sedangkan globalisasi telah membuat kesenian modern dari berbagai negara bebas masuk ke dalam negeri. Hal itu membuat kesenian tradisional asli dalam negeri semakin terpinggirkan.
 Jemblung juga mengalami hal tersebut. Jemblung saat ini bisa dikatakan hampir punah kerena sedikit sekali jumlah seniman Jemblung yang masih eksis atau bertahan Hal itu didukung dengan banyaknya kesenian modern yang semakin digandrungii oleh masyarakat daripada kesenian tradisional sehingga jemblung mulaitidak dikenal, terpinggirkan, dan dianggap kuno. Apalagi jemblung kurang dinikmati olek kaum muda dan peminat Jemblung rata-rata orang tua. Untuk saat ini Jemblung hanya dipentaskan dalam rangka tertentu, seperti peringatan hari besar, atau dalam rangka memenuhi hajatan. Jemblung pun kurang terpublikasi sehingga keberadaanya mulai tidak dikenal. Oleh karena itu dalam setiap pementasannya, dalang mengemban misi dari pemerintah untuk melestarikan keenian ini jangan sampai punah, karena Jemblung merupakan warisan budaya yang sarat akan makna filosofis dan religius serta tak ternilai harganya (Wawancara, 21 Maret 2009)

Perlunya Laptop dalam menunjang KBM di kelas Akselerasi

|1 comments


4.1 Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Akselerasi
Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia lndonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (http://smka-smr.sch.id)
Sepertihalnya kelas yang lainnya, kelas Akselerasi bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memilki sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan berorientasi ke masa depan. Namun bedanya kelas Akselerasi menyingkat satu semester yang normalnya ditempuh selama 6 bulan disingkat menjadi 4 bulan. Sehingga kelas Akselerasi berbeda dengan kelas lainnya. Disini guru harus lebih aktif dalam mengajar siswa.
Kegiatan belajar mengajar di kelas Akselerasi juga berbeda Kegitan belajar mengajar di kelas Akselerasi berbeda dengan kelas Reguler, perbedaannya pada saat menerangkan materi pelajaran biasa menggunakan multimedia sebagai penunjang pembelajaran sehingga siswa dapat secara langsung menyaksikan tayangan tersebut. Sedangkan di kelas regular siswa harus bergantian untuk menggunakan fasilitas multimedia. Selain itu pada saat presentasi siswa akselerasi lebih bisa menangkap materi karena ditunjang dengan adanya komputer, LCD, dan speaker.
Sedangkan menurut Bapak/Ibu Guru kelas Akselerasi Kegiatan Belajar Mengajar bagi siswa Aksel antara lain:
1.      Diperlukan modul dan pemadatan pelajaran yang disertai penambahan jam pelajaran,
2.      Siswa yang sudah mempunyai notebook tinggal memahami pelajaran melalui media itu serta ditambah cara belajar konversional (guru menjelaskan siswa memperhatikan),
3.      Sering diskusi, debat materi antara guru dan siswa dan tidak lagi mencatat pelajaran dengan adanya notebook,
4.      Hanya pelajaran UN saja yang diajarkan dan yang lainnya tinggal menyesuaikan,
5.      Mengarah pada”Student Learning Centered” sehingga siswa lebih aktif dan guru sebagai fasilitator pembelajaran,
6.      Dapat menciptakan KBM yang kondusif dan tidak memberatkan siswa Akselerasi serta dibutuhkan pemantauan Konselor atau BP yang lebih khusus,
7.      Siswa harus mampu bekerjasama dengan temannya serta para pelajar harus berkoordinasi dengan komponen lain yang terdapat di dalamnya,
8.      Interatif antara guru dan murid. (Wawancara, 25 November 2008)

4.2  Peran Notebook Dalam Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Akselerasi
Sebagian besar siswa Akselerasi mengaku mempunyai notebook maupun komputer dalam menunjang kegiatan belajar maupun tugas yang diberikan oleh guru.
Data kepemilikan notebook maupun komputer dari 23 siswa Akselerasi dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3. Jumlah Kepemilikan Notebook/Komputer
No
Kepemilikan
Jumlah
1.
2.
Punya
Tidak Punya
15
8
Data yang menunjukkan 15 siswa yang memilki notebook maupun komputer. Sedangkan jumlah siswa yang memiliki notebook ada sekitar 6 siswa.

Dari 23 siswa Akselerasi yang mengaku pernah membawa notebook ke kelas dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4. Keberadaan di Sekolah
NO
Membawa ke Sekolah
Jumlah
1.
2.
Pernah
Tidak Pernah
4
19
Dari 6 siswa yang memiliki notebook hanya 4 siswa yang mengaku pernah membawanya notebooknya ke sekolah, hal itu karena sebagaian siswa merasa tidak enak apabila membawa dan memakai notebook ke sekolah sedangkan siswa lainnya tidak memakainya.
Dalam menyelesaikan tugas tak jarang mereka dituntut harus mengerjakan dalam bentuk file word maupun presentasi powerpoint karena dianggap lebih efisien dan mudah diterima serta tidak menjemukkan.
Intensitas pengerjaan tugas dalam bentuk file dalam seminggu dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 5. Intensitas Pengerjaan Tugas dengan Notebook/Komputer
NO
Intensitas
Jumlah
1.
2.
3.
4.
2 Kali
Lebih dari 3 kali
Sering (tidak menentu)
Jarang
2
1
16
3
Siswa Akselerasi dituntut aktif dalam mengerjakan tugas-tugas, dan tak jarang para guru menyuruh mereka mengerjakan tugas dalam bentuk file. Intensitas pengerjaan tugas dalam bentuk file tidak dapat ditentukan namun mereka mengaku sering mendapat tugas tersebut.
Sedangkan pelajaran yang biasa menuntut siswa dalam mengerjakan tugas dalam bentuk file/print dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 6. Pelajaran dengan Tugas dalam Bentuk File
NO
Mata Pelajaran
Prosentase (%)
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
Biologi
TIK
35
40
25
Sedangkan mata pelajaran yang sering menuntut mereka mengerjakan tugas dalam bentuk file adalah pelajaran Biologi, Bahasa Indonesia dan disusul dengan pelajaran TIK.
Pada pelajaran biologi kadang mereka harus mengumpulkan tugas yang didapat dari internet dan dikumpulkan dalam bentuk file word atau dalam bentuk print. Sedangkan pada pelajaran Bahasa Indonesia mereka biasa mengerjakan tugas karangan yang harus diketik rapi dan di print. Berbeda dengan tugas mata pelajaran TIK karena waktu mereka yang singkat mereka harus rela mengerjakan tugas TIK di rumah dan kemudian dikumpulkan dalm bentuk file sebagai syarat mendapatkan nilai.
Sebagian siswa mengatakan bahwa keberadaan notebook di kelas sangat diperlukan sebagai penunjang KBM. Namun beberapa siswa juga ada yang menyatakan bahwa notebook belum terlalu diperlukan bagi siswa Akselerasi.
Table pendapat siswa Akselerasi mengenai keberadaan notebook dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Pendapat siswa Akselerasi mengenai keberadaan Notebook
NO
Pendapat
Jumlah
1.
2.
3.
Perlu
Tidak Perlu
Kurang Perlu
19
-
4
Beberapa siswa yang menyatakan bahwa notebook belum perlu karena notebook dikhawatirkan akan membuat siswa menyalahartikan keberadaan notebook pada jam kosong sehingga tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Selain itu diperlukan fasilitas hotspot dalam menunjang keberadaan notebook sedangkan di MAN Kota Kediri 3 belum tersedia sehingga kurang diperlukan notebook.
Adapun alasan perlunya notebook menurut siswa Akselerasi antara lain:
1.      Memperluas pengetahuan dengan Teknologi Informasi,
2.      Memudahkan mengerjakan tugas, bertukar data dan diskusi,
3.      Mempermudah pembelajaran yang monoton sehingga belajar menjadi tidak membosankan atau menjenuhkan,
4.      Menghemat waktu karena siswa tidak perlu menulis, tinggal mempelajari dari notebook masing materi yang dibuatkan guru,
5.      Dapat digunakan untuk mengakses internet bila area hotspot diterapkan di MAN Kota Kediri 3,
6.      Banyaknya tugas yang pengerjaanya menggunakan notebook atau komputer, selain itu beberapa guru biasa mengajar menggunakan multimedia sehingga bisa dikopi dan dipelajari lagi dirumah. (Wawancara, 25 November 2008)
Tabel 8. Pendapat Guru kelas Akselerasi mengenai keberadaan Notebook
NO
Pendapat
Jumlah
Prosentase
(%)
1.
2.
3.
4.
Perlu
Tidak Perlu
Belum Perlu
Tidak berpendapat
6
-
3
1
60
-
30
10
Adapun alasan perlunya notebook bagi siswa Akselerasi menurut Guru kelas Aksel antara lain:
1.      Karena diperlukan peran Informasi dan Komunikasi sebagai salah satu pembelajaran karena banykanya materi pelajaran yang dipadatkan,
2.      Diperlukan referensi dari internet yang bisa langsung di download ke dalam notebook masing-masing sebagai media pembelajaran,
3.      Banyak software pembelajaran yang jika dipakai / diinstal akan membantu proses pembelajaran siswa Aksel,
4.      Banyak membantu proses pengerjaan dan penyelesaian tugas-tugas dari guru,
5.      Diperlukan media pembelajaran komunikatif yang akan memperkaya siswa dalam menyerap ilmu dengan waktu yang begitu singkat,
6.      Agar siap materi belajarnya dan diformulasi yang efektif efisien (seperti universitas terbuka),
7.      Diperlukan efektifitas pengajaran dimana waktu siswa tidak akan habis hanya untuk mencatat materi. (Wawancara, 25 November 2008)
Beberapa guru yang berpendapat bahwa siswa MAN Kota Kediri 3 belum memerlukan notebook karena materi yang diajarkan guru tergantung pada sikap siswa untuk lebih berhasil tanpa tergantung pada notebook, selain itu pada mata pelajaran tertentu seperti matematika misalnya dikhawatirkan mereka akan “copy paste” sehingga keberadaan notebook malah tidak efektif.

4.3  Keuntungan yang Dirasakan Guru dan Siswa dengan Adanya Mutimedia, Notebook/Komputer sebagai Penunjang KBM
Dengan adanya perangkat Multimedia di kelas membuat setiap guru serta siswa bebas memanfaatkannya sebagai penunjang KBM, seperti sebagai alat untuk memutar video yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, alat penunjang ketika presentasi dan kegunaan lainnya.
Beberapa pendapat Guru mengenai keberadaan perangkat Multimedia di kelas serta adanya notebook sebagai penunjang KBM di kelas Akselerasi antara lain:
1.      Mempermudah menyimpan data, mempercepat akses data yang diperlukan,
2.      Efisien apabila materi yang ditampilkan cukup panjang (tanpa menulis), karena dapat ditampilkan dalam bentuk slide apalagi jika harus menampilkan gambar yang cukup rumit,
3.      Sebagai variasi pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh serta mempercepat transfer informasi dan komunikasi,
4.      Sebagai media Audio visual yang paling efektif sehingga siswa lebih tertarik, hemat waktu dan hemat tenaga. (Wawancara, 25 November 2008)
Sebagian besar guru mengatakan bahwa multimedia merupakan pembelajaran yang efektif namun ada pula yang mengatakan bahwa pada mata pelajaran tertentu tidak diperlukan peran multimedia namun diperlukan situasi belajar yang konduktif dulu dan tidak ada hubunganya dengan multimedia.
Seperti pendapat para dewan guru mengenai keuntungan adanya multimedia di kelas, beberapa siswa juga sebagian besar berpendapat sama bahwa pembelajaran dengan multimedia membuat mereka lebih mudah menguasai materi, waktu yang diperlukan menjadi lebih cepat serta tidak membosankan. Selain itu mereka juga dapat mencopi materi yang diajarkan guru sehingga dapat dipelajari lagi dirumah.

4.4  Cara Siswa Akselerasi Memanfaatkan Notebook Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar Mengajar
Beberapa guru yang kurang setuju dengan adanya notebook bagi setiap anak siswa Akselerasi mengatakan bahwa dikhawatirkan apabila notebook yang mereka bawa sebagai penunjang KBM malah disalahartikan dengan digunakan sebagai mainan karena sebelumnya mereka sudah membaca pelajaran yang disampaikan guru pada waktu itu. Jadi mereka merasa mampu dan tidak memperhatikan lagi pelajaran dengan bermain game di notebook.
Adapun yang dilakukan siswa Akselerasi dengan notebook yang mereka miliki dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table 9. Kegiatan yang dilakukan siswa dengan Notebook
NO
Kegiatan
Prosentasi (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
Mengerjakan tugas dan mencatat pelajaran
Browsing dan mendownload
Mencopi materi dari guru
Refresing
32
34
14
14
4
Dari data di atas dapat diketahui bahwa notebook sangat diperlukan bagi siswa Akselerasi. Mereka dapat juga menggunakannya sebagai alat untuk browsing materi-materi pelajaran apabila area hotspot jadi diterapkan di MAN Kota Kediri 3. Namun tak dapat dielakkan mereka juga ingin memanfaatkan notebook sebagai media refresing ketika jenuh dengan pelajaran yang monoton. Tetapi hanya sebagian kecil yang berpendapat begitu.

4.6 Faktor Keberadaan Notebook di Kelas Akselerasi
Saat ini notebook bukan lagi menjadi sesuatu yang baru di kehidupan masyarakat. Seiring dengan majunya teknologi membuat tiap orang berusaha untuk mengejar perkembangan tersebut. Seiring dengan perkembangan tersebut hadirlah kelas Akselerasi yang mulai menggunakan notebook dalam menunjang kegiatan belajarnya. Namun dibalik semua itu menimbulkan suatu pertanyaan, apakah siswa MAN Kota Kediri 3 benar-benar membutuhkan notebook atau hanya sebagai tuntutan gaya hidup sepertihalnya sekolah akselerasi lainnya.
Dari hasil angket pada 23 siswa Akselerasi diperoleh data sebagai berikut :
Tabel. 10. Keinginan siswa memiliki notebook
No.
Keinginan
Prosentase (%)
1.
Ada
96%
2.
Tidak
4%
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa notebook merupakan idaman bagi anak Akselerasi, dari 23 sebanyak 22 anak menyatakan ingin memilikinya dengan alasan untuk mengerjakan tugas-tugas yang sering menuntut mereka mengerjakan dalam bentuk file sehingga mereka tidak perlu ke tempat rental. Selain itu mereka juga mengaku notebook dapat membantu Kegiatan Belaja Mengajar di kelas. Mereka juga dapat mengopi data yang dimiliki guru dan mempelajarinya di rumah. Selain itu notebook juga dapat digunakan untuk browsing apabila di MAN jadi dibuka area hotspot. Sedangkan sebanyak satu anak mengaku belum ingin memilki notebook dengan alasan perekonomian orangtuanya yang tidak mendukung.
Berikut kami lampirkan tabel pendorong siswa Akselerasi untuk memiliki notebook pada halaman berikutnya.


Tabel 11. Faktor pendorong memiliki notebook.
No.
Faktor
Prosentase (%)
1.
Kebutuhan (Manfaat)
77%
2.
Gaya Hidup
23%

Adapun pendapat siswa mengenai keberadaan notebook karena kebutuhannya sebagai berikut :
1.      Membantu pembelajaran dan menunjang pembelajaran di kelas.
2.      Memudahkan mengerjakan tugas.
3.      Menghemat waktu, biaya dan tenaga karena tidak perlu pergi ke tempat rental.
Sedangkan pendapat siswa mengenai keberadaan notebook sebagai tuntutan gaya hidup di kelas Akselerasi adalah:
1.      Mengikuti trend dan perkembangan Teknologi.
2.      Keren, karena berbeda dengan komputer dan bisa dibawa kemana-mana.
3.      Canggih, memenuhi tuntutan perkembangan yang serba cepat dan menghasilkan hasil yang akurat.
Siswa Akselerasi memang membutuhkan notebook sebagai penunjang KBM dan mengerjakan tugas yang menuntut dikerjakan dengan cepat untuk itu mereka membutuhkan notebook sebagai sarana atau alat yang efektif. Notebook memang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sehingga, apabila dilihat dari segi manfaat siswa Akselerasi dapat mengunakan notebook sebagai penunjang KBM tanpa harus memandang notebook sebagai alat yang harus dimiliki siswa Akselerasi sebagai bagian gaya hidup.