Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa
Indonesia yang majemuk. Pancasila sebagai dasar
Negara keberadaanya sudah final karena kesaktiannya sudah teruji dapat
menyatukan keragaman suku,
agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit
jauh berbeda satu sama lain . Menggugat
Pancasila hanya akan menimbulkan ketidak pastian baru. Pengaruh
Pancasila begitu besar pada segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengaruh tersebut ada pada aspek kegiatan ekonomi, politik, sosial, religi,
bahkan samapi ke dunia pendidikan. Sebagai dasar Negara maka Pancasila harus
dijadikan sebagai pedoman dalam penyelengaaran seluruh kegiatan berbangsa dan
bernegara.
Seluruh nilai nilai
yang ada pada sila sila di Pancasila harus di implikasikan pada kegiatan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Salah satunya pada kegiatan pendidikan.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan harus ada pada sebuah Negara
karena pendidikan merupakan hak dasar yang harus diperoleh manusia untuk
mencapai tujuan hidupnya. Dengan pendidikan derajat manusia dapat terangkat dan
dengan pendidikan pula tujuan bangsa dapat dicapai dengan sumber daya manusia
yang terampil. Tak terkecuali nilai nilai yang terdapat sila pertama Pancasila.
Sila pertama Pancasila
yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa secara garis besar berisi adanya
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , yang menciptakan alam semesta beserta
isinya. Negara Indonesia didirikan atas dasar moral luhur yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esaberkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan
penduduknya memeluk dan
untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Dengan nilai luhur yang
terkandung di dalamnya maka sila pertama Pancasila ini dapat diimplikasikan
pada berbagai kegiatan. Karena pada dasarnya semua kegiatan yang dilakukan
harus berdasarkan norma serta ajaran yang terkandung dalam sebuah kepercayaan.
Salah satu kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan pendidikan.
Tujuan
pendidikan pada dasarnya adalah untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan
manusia dipandang sebagai makhluk yang harus dipenuhi hak hak hidupnya dan
berhak mendapatkan hidup yang lebih layak dengan perantara pendidikan. Dengan
adanya pendidikan manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk,mana yang benar dan mana yang salah. Sejatinya untuk membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk serta mana yang benar dan mana yang salah itu terdapat
pada ajaran yang ada pada agama atau kepercayaan. Dalam agama terdapat perintah
dan larangan yang intinya bersumber dari ajaran yang baik dan buruk serta
ajaran yang benar yang harus dilakukan serta ajaran yang salah yang tidak boleh
dilakukan.
Dalam
sistem pendidikan Indonesia salah satunya memuat pengembangan kurikulum
pendidikan yang disesuaikan dengan kebudayaan bangsa. Bangsa Indonesia sendiri
merupakan salah satu dari bangsa timur, sebagaimana bangsa timur pada umumnya
bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, santun, dan saling menghargai.
Sikap saling menghargai atau yang disebut toleransi itu sendiri secara tersirat
terkandung pada sila pertama pancasila. Sikap toleransi di Indonesia berkembang
dari keanekaragaman agama yang berbeda. Dalam penerapannya pada dunia
pendidikan sikap toleransi sendiri sangat diperlukan untuk mensukseskan
penyelenggaraan proses pendidikan. Misalnya ketika terdapat perbedaan keyakinan
pada pengajar dan peserta didik atau bahkan sesama peserta didik maka sikap
toleransi harus dilaksanakan supaya proses pembelajaran tetap berjalan.
Misalnya ada satu pihak saja yang tidak menghargai orang lain maka jangan
berharap proses pembelajaran bisa dilaksanakan.
Nilai nilai religi yang ada pada sila pertama Pancasila
juga diimplementasikan pada materi yang akan diajarkan pada setiap peserta
didik. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan pembukaan pembelajaran yang selalu
diawali berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini pun terdapat pada
rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telangh dibuat sebelumnya. Maksud dari berdoa
menurut kepercayaan yang dianut ini sangat jelas yaitu untuk memohon agar
diberi kelancaran sewaktu proses pembelajaran. Agama tidak dapat dipisahkan
pada kegiatan pendidikan karena agama merupakan sumber moral yang memberikan
dorongan batin kepada setiap individu untuk berperilaku sesuai dengan norma
yang ada.
Dalam sila pertama Pancasila
juga tersirat makna agama sebagai sumber motivasi dan inovasi.
Maksudnya disini agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan. Dalam ajaran setiap agama pasti salah satunya terkandung perintah untuk menuntut ilmu. Maka berawal dari sini lah bisa dikatakan proses pendidika dimulai. Di Negara Indonesia sendiri pendidikan merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam usaha mewujudkan cita cita tersebut tentunya tidak melalui proses yang mudah, maka dari itu kegiatan pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan implikasi sila pertama Pancasila sebagai Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional.
Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.
Maksudnya disini agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan. Dalam ajaran setiap agama pasti salah satunya terkandung perintah untuk menuntut ilmu. Maka berawal dari sini lah bisa dikatakan proses pendidika dimulai. Di Negara Indonesia sendiri pendidikan merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam usaha mewujudkan cita cita tersebut tentunya tidak melalui proses yang mudah, maka dari itu kegiatan pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan implikasi sila pertama Pancasila sebagai Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional.
Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.
Nilai nilai luhur yang ada
pada sila Ketuhanan ini dapat dijadikan sebagai rujukan pedoman pelaksanaan
pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Namun
pelaksanaanya tidak sebatas hanya dengan diajarkannya mata pelajaran agama saja
namun juga dengan memasukkan sedikit pesan agama pada mata pelajaran yang
lainnya. Sebab anjuran dalam setiap agama pasti bermuara pada kebaikan seperti
anjuran untuk tidak membuang sampah sembaragan, perintah untuk menjaga
kelestarian hutan dan lain sebagainya.
Secara filosofis Pancasila
dapat dikembangkan menjadi sistem moral universal, yang dipayungi oleh sila
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai sumber nilai utama dan tertinggi dari
sila - sila yang lain dan kemudian diakhiri dengan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia sebagai tujuan kemerdekaan.Sebagai catatan, pada sila
sila Pancasila kata adil diulang dua kali yaitu pada sila kedua yang berbunyi
kemanusiaan yang adil dan beradab serta sila kelima yang berbunyi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kata dasar adil pada sila tersebut sama
sama ditujukan kepada manusia.Terkait
dengan kata adil tersebut jika ditelaah
lebih mendalam susunan komposisi Pancasila memang sudah sangat tepat sekali
dengan menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Sebab keadilan
yang paling mutlak hanyalah milik Tuhan, jika hal ini dikaitkan dengan dunia
pendidikan maka seharusnya tidak ada lagi manusia yang menyebutkan manusia yang
lainnya itu kurang pintar, kurang berbakat, atau bahkan bodoh. Sebab dengan keadilan
Tuhan semua manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing
masing. Sedangkan untuk membentuk manusia tersebut menjadi manusia bermartabat
atau tidak itu tergantung dari proses pendidikan yang dijalani.
Sikap saling memahami dan
saling menghargai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila hendaknya benar
benar dipahami maknanya untuk nantinya diaplikasikan pada kehidupan
bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya Indonesia tidak menggunakan standar
sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa
Indonesia. Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama. kalaupun
penggunaan dasar agama haruslah mengakomodir standar dari Islam, Kristen,
Katolik, Budha dan Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah agama mayoritas
ataupun minoritas. Sesungguhnya
tidak ada agama yang salah dan mengajarkan permusuhan. Seandainya ada penyelewengan dalam
beragama, sesungguhnya itu merupakan penyalah tafsiran dari pihak tertentu saja.
Nilai tersebut yang harus diimplemantasikan pada
pendidikan khususnya pada bagian evaluasi pendidikan yang selama ini masih
dianggap kurang efisien dengan adanya ujian nasional.Acuan patokan yang
dijadikan standar penilaian dirasa belum bisa mewujudkan lulusan pendidikan
yang diharapkan.Harusnya dalam menentukan evaluasi pendidikan tidak hanya
mengedepankan satu aspek saja dalam hal ini aspek kognitif peserta didik karena
yang dibutuhkan ke depannya adalah sumber daya yang terampil bukan hanya yang
menguasai pengetahuan saja namun juga prakteknya. Beberapa hal di atas
merupakan implementasi sila pertama pada pendidikan. Jika ditelaah lebih dalam
maka pancasila dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan karena
memang pancasila adalah dasar Negara kita.
0 comments:
Post a Comment
Leave Comment Please