Dari tahun ke tahun
penyelenggaraan ujian nasional selalu menimbulkan kontroversi, dan dari sekian tahun
penyelenggaran ujian nasional rasanya ujian nasional tahun 2013 ini yang paling
kacau penyelanggaraanya. Tidak meratanya distribusi soal hingga menyebabkan
ujian ditunda di 11 provinsi dirasa sangat menganggu pelaksanaan ujian yang
awalnya ditargetkan serentak. Belum lagi kesiapan dari jumlah daerah juga
terkendala karena masih banyak soal yang belum didistribusikan dan soal salah
cetak dan berbagai kesalahan teknis lainnya.
Beberapa pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ujian
nasional saling menunjuk terkait siapa yang paling bertanggung jawab atas carut
marut ujian nasional tingkat SMA ini. Mulai dari Mendikbud, BSNP (Badan Standar
Nasional Pendidikan), sampai pihak percetakan saling tuding terkait siapa yang
paling bertanggung jawab atas hal ini. Terlepas dari siapa yang paling
bertanggung jawab atas kesalahan ini tentunya siswa menjadi pihak yang paling
dirugikan atas kejadian ini. Bagaimana tidak? Siswa sudah dari jauh jauh hari
mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional tapi ternyata pelaksanaannya karut
marut.
Kejadian seperti ini tentunya akan mengnggu mental serta
persiapan siswa menghadapi ujian nasional. Berbagai persiapan seperti belajar
intensif bahkan sampai mengikuti bimbingan belajar akan terasa sia sia dengan
adanya kejadian ini. Guru pun juga
menjadi pihak yang ikut ikutan cemas sebab bagaimanapun juga mereka telah berusaha maksimal untuk
mempersiapakan peserta didiknya menghadapi ujian nasional.