LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran
Lokasi
|
SMKN 2 Surabaya |
Lingkup
Pendidikan |
Sekolah Menengah Kejuruan |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan
minat dan motivasi belajar peserta didik kelas XII program keahlian
animasi |
Penulis
|
Hanif Ramadhani, S.Pd. |
Tanggal
|
23 September 2022 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : 1. Peserta didik kurang
mengetahui potensi program keahlian animasi sehingga mempengaruhi motivasi
belajar 2. Peserta didik kurang
berminat untuk lebih mengembangkan diri kondisi
tersebut juga disebabkan oleh guru pada saat mengajar kurang memanfaatkan model
pembelajaran dan media
yang mengakomodir perbedaan gaya belajar peserta didik . Mengapa
praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru yang mengalami
permasalahan seperti ini, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat
memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan
guru lain |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
1.
Pada tahap pengambilan gambar
bersamaan dengan pelaksanaan ANBK sehingga menyebabkan perpindahan ruangan
yang awalnya di laboratorium multimedia berpindah ke laboratorium produksi
animasi yang sedikit gelap. 2.
Proses perekaman berlangsung bersamaan dengan
waktu istirahat sehingga suara ramai sampai terdengar dan menimbulkan noise 3.
Peserta didik baru mau melaksanakan proses
pengambilan gambar dengan baik setelah mendapatkan reward Pihak Pihak Yang
Terlibat 1.
Pak Barun (Kepala Sekolah) 2.
Pak Sri Setiaji (Sarana
Prasarana) 3.
Bu Yuli (Rekan Sejawat) 4.
Pak Soleh (Mahasiswa PPL) 5.
Maulana Fikri (Siswa Jurusan Animasi) 6.
Bu Desi (Pengurus Koperasi) 7.
24 Siswa Jurusan Animasi Kelas XII ANI 1 8.
Jajaran Security dan Caraka
SMKN 2 Surabaya |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah
yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai
berikut : 1. Pada tahap pengambilan gambar bersamaan dengan pelaksanaan
ANBK sehingga menyebabkan
perpindahan ruangan upaya yang saya lakukan adalah memanfaatkan laboratorium yang ada sebagai
tempat pengambilan gambar. Adapun kekurangan berupa ruangan yang sedikit
gelap dapat diatasi dengan memberikan pencahayaan tambahan agar gambar yang
dihasilkan lebih terang 2. Proses perekaman berlangsung bersamaan dengan
waktu istirahat sehingga suara ramai sampai terdengar dan menimbulkan noise solusinya adalah menghentikan sementara proses
perekaman menunggu sampai istirahat selesai agar kondisi pengambilan gambar
kembali kondusif. 3. Peserta didik baru mau
melaksanakan proses pengambilan gambar dengan baik setelah mendapatkan reward
untuk mengatasinya
dilaksanakan kerja sama dengan pihak koperasi agar peserta didik dapat
mengambil reward berupa snack dan
susu yang disukai. Pihak Pihak Yang Terlibat : 1.
Pak Barun (Kepala Sekolah) 2.
Pak Sri Setiaji (Sarana
Prasarana) 3.
Bu Yuli (Rekan Sejawat) 4.
Pak Soleh (Mahasiswa PPL) 5.
Maulana Fikri (Siswa Jurusan Animasi) 6.
Bu Desi (Pengurus Koperasi) 7.
24 Siswa Jurusan Animasi Kelas XII ANI 1 8.
Jajaran Security dan Caraka SMKN 2 Surabaya Sumber Daya / Materi Yang Diperlukan : 1.
Ligthing 2.
Kamera 3.
Konsumsi |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak Penggunaan model pembelajaran
Contekstual Learning dan pemberian apresiasi pada peserta didik membuat peserta didik
lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan
menggunakan model pembelajaran yang selama ini sering
digunakan. Hal ini disebabkan
karena peserta didik yang sebelumnya kurang mengetahui potensi jurusan animasi
menjadi lebih termotivasi setelah materi pelajaran yang disampaikan dikaitkan
dengan pemanfataannya pada kehidupan sehari hari. Hasil
dari pemanfaatan multimedia interaktif serta pelaksanaan model pembelajaran
Contekstual Learning dan Project Based Learning terbukti efektif dalam
meningkatn minat dan motivasi belajar peserta didik kelas XII program
keahlian animasi. Minat
dan motivasi belajar siswa menjadi meningkat karena siswa yang sebelumnya kurang
mengetahui potensi jurusan animasi setelah mengikuti PPL ini menjadi lebih tahu tentang potensi jurusan animasi.
Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan contoh pada kehidupan nyata membuat
peserta didik yang sebelumnya kurang berminat menjadi tambah berminat dan
termotivasi setelah mengikuti proses pembelajaran pada kegiatan PPL ini. Pembelajaran
yang dapat diambil dari keseluruhan proses ini adalah kegiatan PPG ini telah
meningkatkan profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Jika sebelumnya media pembelajaran kurang dimaksimalkan dan model
pembelajaran yang diterapkan kurang sesuai dengan gaya belajar siswa melalui
kegiatan PPG ini menjadi berubah dengan lebih memanfaatkan media dan menerapkan
model pembelajaran yang bervariatif. Sehingga
minat dan motvasi belajar peserta didik yang sebelumnya kurang melalui
kegiatan PPG ini menjadi meningkat. |
Refleksi
Hasil
No. |
Refleksi |
Keterangan |
1.
|
Pembelajaran |
|
|
Peserta Didik |
1. Peserta didik sangat
antusias ketika mengerjakan project storyboard 2. Menimbulkan semangat dalam
mengubah ide cerita menjadi naskah storyboard 3. Menambah minat siswa untuk
berkarya setelah mengetahui prospek kerja bidang animasi yang disampaikan
melalui materi 4. Meningkatkan motivasi dan
semangat belajar peserta didik 5. Peserta didik mendapat
banyak inspirasi karya untuk persiapan UKK (Uji Kompetensi Keahlian) |
|
Guru |
1. Meningkatkan kompetensi
menyusun dan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran 2.
Memaksimalkan sarana sosial media sebagai salah satu
media apresiasi bagi karya peserta didik |
|
Teman sejawat |
1.
Memperoleh tambahan informasi tentang permasalahan
pembelajaran yang dihadapi serta alternatif solusi penyelesaiannya 2.
Mendapatkan inspirasi tentang pemanfaatan media dan
metode yang tepat untuk proses pembelajaran |
|
Kepala Sekolah |
1. Memberikan apresiasi
terkait pemanfaatan multimedia interaktif dan penerapan model Project Based Learning yang mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. 2.
Melaksanakan pelatihan
pembuatan multimedia interaktif yang
diikuti oleh guru normatif adaptif dan produktif di SMKN 2 Surabaya. |
|
Kekurangan |
1. Memerlukan perangkat
teknologi informasi dengan spesifikasi yang mumpuni |
|
Evaluasi |
1.
Penyampaian materi oleh dosen dan guru pamong sangat
jelas dan tuntas 2.
Pelaksanaan kuliah baik secara sinkronus atau
asinkronus dilaksanakan tepat waktu 3.
Target penyelesaian tugas kuliah jelas dan terukur 4.
Perlu perbaikan pada sistim E-PKS agar mudah diakses 5.
Tanggal dan hari pelaksanaan kuliah maupun batas
pengumpulan tugas mohon disebutkan di LMS. |
|
Kelanjutan |
1.
Program
PPG ini agar terus dilanjutkan untuk meningkatkan profesionalitas guru 2.
Mengembangkan
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dengan tidak
meninggalkan kearifan budaya lokal setempat 3.
Mengembangkan
media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran 4.
Menerapkan
model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran agar dapat mencapai
tujuan pembelajaran |
|
|
|
2. |
Video pembelajaran |
|
|
Peserta Didik |
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dalam
bidang videografi 2. Membangkitkan minat siswa untuk menjadi konten
kreator di bidang animasi atau produksi film pendek yang bertemakan iklan
layanan masyarakat |
|
Guru |
1. Memberikan pengalaman bagi guru untuk memproduksi
konten video pembelajaran yang efektif dan informatif 2.
Memaksimalkan
sarana media sosial sebagai media pembelajaran dan media apresiasi bagi karya
peserta didik 3.
Menimbulkan
keinginan untuk memproduksi video pembelajaran lainnya sebagai wadah
penerapan ilmu yang diperoleh selama proses PPG 4.
Mempelajari
kembali bidang videografi sebagai referensi untuk memproduksi video
pembelajaran yang bagus |
|
Teman sejawat |
1.
Mendapatkan inspirasi untuk turut memproduksi video
pembelajaran 2.
Menimbulkan motivasi untuk berkarya dengan membuat
video tutorial agar dapat dijadikan media pembelajaran sendiri |
|
Kepala Sekolah |
1. Memberikan dukungan melalui memberikan keleluasaan
waktu dan ruangan yang digunakan untuk pengambilan gambar dalam produksi
video pembelajaran 2.
Menjadikan
hasil produksi video pembelajaran PPG ini sebagai standar produksi video
pembelajaran bagi guru yang akan memproduksi proyek serupa 3.
Memanfaatkan
hasil produksi video pembelajaran sebagai sarana promosi dan sosialisasi
pembelajaran yang menyenangkan di sekolah |
|
Kekurangan |
1. Memerlukan tambahan rekan
kerja dalam proses pengambilan gambar untuk menghasilkan video pembelajaran
yang maksimal 2. Memerlukan anggaran
tambahan untuk menyediakan konsumsi peserta didik selama proses pengambilan
gambar |
|
Evaluasi |
1.
Penyampaian materi oleh dosen dan guru pamong sangat
jelas dan tuntas 2.
Pelaksanaan kuliah baik secara sinkronus atau
asinkronus dilaksanakan tepat waktu 3.
Target penyelesaian tugas kuliah jelas dan terukur 4.
Tanggal dan hari pelaksanaan kuliah maupun batas
pengumpulan tugas mohon disampaikan di LMS. 5.
Perlunya pemberian materi penulisan skenario
pembelajaran agar video pembelajaran yang dihasilkan menjadi lebih bagus |
|
Kelanjutan |
1. Memperbanyak
pembuatan video pembelajaran yang berisi penjelasan materi atau tutorial
untuk membantu peserta didik memahami materi pelajaran |
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best
Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Rencana Tindak
Lanjut
Lokasi |
SMKN 2 Surabaya |
Lingkup Pendidikan |
Sekolah Menengah Kejuruan |
Tujuan yang ingin dicapai |
Tindak Lanjut Pasca Pelaksanaan PPG |
Penulis |
Hanif Ramadhani, S.Pd. |
Tanggal |
26 September 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik
ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini. |
Kondisi yang menjadi latar belakang
masalah :
Praktik ini penting untuk dilaksanakan mengingat hasil PPG
yang terbukti dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik Sangat disayangkan apabila
pemanfaatan multimedia interaktif dan penerapan model pembelajaran hanya
berhenti sampai disini tidak dilanjutkan. Peran dan tanggung jawab saya pada
tindak lanjut adalah mengawal inovasi pembelajaran yang sudah diterapkan pada
pelaksanaan PPG untuk kemudian diteruskan pada materi pelajaran selanjutnya.
Selain itu harapan dari pihak sekolah untuk mendiseminasikan inovasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan kepada rekan guru guru lainnya. |
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut? Siapa saja yang terlibat, |
Pihak Pihak Yang Terlibat:
|
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
Pihak Pihak Yang Terlibat:
Sumber Daya / Materi
Yang Diperlukan :
|
Refleksi Hasil
dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan
atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut |
Dampak pelaksanaan
kegiatan PPG membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran yang selama
ini sering digunakan. Hal ini disebabkan karena peserta didik yang sebelumnya kurang
mengetahui potensi jurusan animasi menjadi lebih termotivasi setelah materi
pelajaran yang disampaikan dikaitkan dengan pemanfataannya pada kehidupan
sehari hari. Dengan keberhasilan pelaksanaan PPG
ini maka ke depan harus dilanjutkan tidak hanya oleh diri sendiri tetapi juga
disebarkan ke rekan sejawat lainnya. Dengan begitu keberhasilan PPG tidak
hanya dirasakan pada jurusan animasi tetapi juga dirasakan program keahlian
lainnya di SMKN 2 Surabaya. |