Monday 8 November 2010

Balada Si Kampret

Orang tua bilang masa SMA itu merupakan masa yang paling indah (masak sich?) Di mana banyak peristiwa menarik terjadi, seperti persahabatan, asmara, dan satu yang menurutku tidak bisa dilupakan ialah kegiatan organisasinya (bagi yang ikut organisasi). Dan menurutku juga saat saat yang paling ditunggu oleh anak organisasi waktu SMA ialah waktu kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa). Di mana murid baru diberi orientasi atau pengenalan mengenai kegiatan sekolah. Setiap anak ekskul pasti berebut ingin jadi panitia,Bukan karena ada imbalan uangnya tapi karena factor “prestise” dan juga factor “nampang” di depan adik adiknya (bagiku terutama cewek) yang paling ditunggu-tunggu.Sepertinya ada gengsi tersendiri jika jadi panitia MOS, “atau ingin balas dendam kali ya?”
Nah,walaupun aku sudah kelas 3 MAN (Madrasah Aliyah Negeri), namun kebetulan banget tahun ini aku jadi ketua panitia MOS, (wah kebayang ga’ tuh?,rasanya seperti jadi presiden). Padahal aku di OSIS hanya jadi pengurus bawahan, bukan pengurus inti, tapi ditunjuk jadi ketua panitia MOS (Alhamdulillah!) Ini berkat loyalitas serta tanggung jawabku selama kerja di OSIS,hehe.Tapi ku ga boleh larut seneng terus,Tanggung jawab berat udah menantiku, Tiap hari aku konsultasi ke Mamad sang ketua OSIS, banyak rencana yang udah kususun untuk MOS tahun ini,”Aku pasti BISA! “
Sejenak kulupakan semua kesibukanku yang lain, yang kupikir hanya kesuksesan kegiatan MOS. Banyak ide yang kutawarkan pada teman-teman panitia mengenai kegiatan MOS tahun ini,sebagian setuju tapi sebagian lagi juga kritis menolak. Apalagi si Najib dan si Maulida, kayaknya mereka meragukan kapasitas dan kapabilitasku, mentang-mentang mereka berpengalaman. Supaya mereka ga’ aneh-aneh kutempatin mereka di seksi keamanan dan jadi pendamping kelas ,haha (ketuanya kan saya, jadi yah terserah saya donk!”) Ada juga si Nila yang selalu manggil aku “kampret” merengek ingin jadi pendamping siswa, aslinya sih dia mau kutaruh di seksi kegiatan, tapi yah ga’ papa deh. Nyenengin anak satu kan dapat pahala,hehe.
Keputusanku yang controversial ialah mempercayai anak OSIS kelas 2 sebagai kordinator masing-masing seksi. Seperti Seksi Kegiatan, Konsumsi, Perlengkapan dan lain-lain. Gara-gara itu kelas 3 pada protes, tapi menurutku itu yang terbaik sebagai langkah awal pemberdayaan kelas 2. Hal itu sama dengan suksesi kepemimpinan deh, daripada ntar kelas 2 kaget pada saat ditinggal kelas 3 yang mau pensiun. (kalian pasti BISA!) Yang bikin pusing lagi pada saat pemilihan pendamping kelas, harusnya kan pendamping itu dipilih dari perwakilan kelas, anak OSIS ga boleh jadi pendamping. Tapi si Nila dan Maulida serta Wilda merengek-rengek ingin jadi pendamping. Konflik hampir aja terjadi sebelum akhirnya Mamad dan Rukhi menasihatiku untuk menuruti mereka. Kali ini terpaksa ku mengambil keputusan yang subyektif. (Dasar trio asrama, karena aku hormat dengan Rukhi dan Mamad jadi kuturuti maksudmu)
Berhari hari nafsu makanku menurun, tidur kurang, dan jarang smsan gara-gara ngurusin proposal MOS. Lumayan banyak uang yang dibutuhkan, 5 juta rupiah! Apalagi proses pengajuan dana yang super ribet, harus cari tanda tangan Pembina\ OSIS dan Kesiswaan Sekolah itu pun nanti pasti butuh waktu yang lama karena dikoreksi terlebih dahulu, belum lagi ke mbak Irma sang Bensek (Bendahara Sekolah) yang terkenal manis namun agak killer,(hehe, maaf mbak Irma!)Yang terakhir untuk dapetin uang 5 juta ialah mendapat tanda tangan bapak Kepala Madrasah, itu juga kalau ada di sekolah, biasanya kan kepala Madrasah itu selalu repot dan kemana-mana. (bih, birokrasinya sangat ribet ya) Kalau itu semua sudah, maka selamat!anda mendapat uang 5 juta rupiah! (udah gila ya kamu!itu uang madrasah)
Waktu liburan dua minggu kupergunakan untuk menyelesaikan segala persiapan MOS,rapat kordinasi terus digalakkan. Aku sendiri melupakan kegiatan ekstrakurikulerku, KIR (Karya Ilmiah Remaja) kebetulan pas liburan KIR ada kegiatan wisata ilmiah ke Solo, aku jadi penanggung jawabnya. Namun ku melupakan hal itu, walhasil ku kena semprot dari Pak Zainal Pembina ekskulku,
“Kamu kan jadi penanggung jawab kegiatan to nif,kok malah jadi ketua panitia MOS?”ujar beliau
“aa..nu..pak, saya ditunjuk sama teman-teman pak!”ujarku lirih
“Harusnya kamu professional donk, bisa membagi waktu”gumamnya
“iya pak, maaf!”ucapku agak berat
Setelah itu aku menemui Niam yang mengurus kegiatan ini dengan si Aisyah dan Anna,aku takutnya mereka marah karena aku melupakan KIR. Ternyata persiapan kegiatan ke Solo sudah beres,duh bodoh banget aku, tidak bisa membagi waktu.”Kan jadi ga enak sama teman-teman". Namun ku tetap menemui pak Zaenal untuk sekedar meluruskan permasalahan.
Sungguh tak kuduga dan kusangka, ternyata pak Zainal malah memberikan saran kepadaku mengenai MOS, dan yang lebih sureprise lagi beliau katanya bangga padaku. Beliau lalu menceritakan Masa Orientasi pada zamannya,ga’ kebayang deh, kejam banget, masih militer gitu, namun ada satu hal yang menginspirasiku untuk meniru orientasi zaman dulu, yaitu semua siswa baru diwajibkan kerja bakti dan mengecat tembok belakang sekolah.Wah, di bayanganku sudah tergambar bagaimana situasinya. (situasinya atau ceweknya?)
Waktu MOS kurang 10 hari lagi, dan aku sudah mendapat tanda tangan dari pak Yahya (Pembina OSIS), tinggal Waka Kesiswaan sasaran berikutnya. Namun ku harus pergi ke Solo untuk wisata ilmiah dengan rekan-rekan KIR. Kebetulan Mamad sang ketua OSIS juga diundang, jadi aku bisa konsultasi tentang MOS di perjalanan. Walau satu hari aku sangat menikmati perjalanan ke Solo, namun tetap saja kepikiran MOS.
Aduh,aku lupa lagi, hari jum’at itu aku ikut lomba cerdas cermat agama di Masjid Agung (he,emang bisa?)hal sepenting itu aku kok masih bisa lupa ya,Untung selasa malam aku sudah pulang, Rabu pagi aku sudah ditelfon rosi, sekretaris pribadiku, eh sekretaris kegiatan MOS maksudku.
“Nif, ntar ke sekolah ya, ngedit proposal,waktu mepet nih!”ujarnya enteng
“Insya Allah” Jawabku
Padahal hari itu aku ada latihan untuk cerdas cermat dengan pak Zainuri dan temanku satu grup mewakili madrasahku.
Alhasil aku mondar-mandir antara kantor OSIS tempat mengedit proposal dengan masjid tempat latihan cerdas cermat, saat mau ke OSIS, aku izin ke pak Zainuri untuk ke kamar mandi, sebaliknya jika aku mau ke Masjid, aku izin ke sekretarisku untuk beli makanan, padahal aku latihan di masjid. Hah, hari rabu selesai dengan kepulanganku ke rumah, dan Jumat aku harus bertarung dengan SMA lain di lomba cerdas cermat agama se-kota. Padahal hari sabtu aku harus menemui Waka Kesiswaan Sekolah untuk pengajuan proposal.Dan besok ialah hari kamis, di mana ada reuni teman-teman MTs, kalau liburan gini selalu ada rencana liburan ke luar kota, duh padatnya jadwalku. (ah sok sibuk, biasanya nganggur di depan tivi nuwg)
Kamis pagi aku merengek dan ngotot minjem motor milik kakakku, maklum motornya lebih bagus dari punyaku, yah kalau motorku penting buat sekolah. Sebenarnya ku sempat ngiri juga sih, namun apa boleh buat,
“Kuncinya ada di tas, jangan ngebut, dan hati-hati dengan motorku!”ucapnya ketus
“Beres Bos!”ucapku semangat
Pada saat kumpul dengan teman teman MTs, mereka pada membicarakan persiapan MOS masing masing sekolah, maklum, kami tidak satu sekolah.
“Eh, Coy, anak di SMAku sekarang itu cakep-cakep luwh”ujar Isa temenku yang flamboyant
“Bener Sa, kemarin pas daftaran aja ku lihat ya good looking semua ceweknya, kalau aku jadi pantia MOS pasti tak garap deh” ucap Andis temenku yang playboy.
“Aku sial coy, aku jadi ketua panitia MOS di sekolahku”aku menimpali
“Wah rejeki itu nif, kakakku dulu jadi ketua panitia MOS langsung terkenal, aku sampek ngiri dibuatnya”ucap Elbas
Mendengar ucapan Elbas tersebut, hasratku untuk nampang di MOS semakin menggelora, ingin rasanya segera masuk sekolah dan melihat langsung peserta MOS, terutama adik adik perempuannya,hehehe. Aku pulang dari reuni dengan senyum-senyum sendiri, keputusan reuni tadi memutuskan bahwa Kamis depan rekreasi ke pantai Tambak di dareah Blitar,2 hari sebelum Pra MOS.Lumayan lah buat refreshing.Lagipula persiapan telah matang dan tinggal menunggu dana proposal cair.
MOS masih 8 hari lagi, Hari ini aku harus mengikuti lomba, namun motorku ternyata dipinjam ayahku, dan kakakku sedang pergi, alhasil aku harus nebeng ayahku, dengan sedikit jengkel aku berangkat lomba. Sesampainya di sana lomba akan dimulai, Aku, Ali dan Huda berdoa dahulu sebelum masuk medan laga.Alhamdulillah kami masuk semifinal. Dan Final akan digelar setelah shalat jumat. Pada shalat Jumat aku berdoa,
“Ya Allah, semoga kami menang dalam perlombaan kali ini.Berikan kami pengetahuan yang luas, dan juga ya Allah lancarkanlah kegiatan MOS tahun ini, semoga saya mendapat sambutan yang baik dari adik-adik ya Allah” (Do’a yang sangat aneh)
Pada saat final pak Zainuri melihat kami, dan sialnya pada saat beliau melihat selalu pas saat kami menjawab salah, karena tidak tega beliau akhirnya keluar, tapi Alhamdulillah kami tetap menjadi juara 1, pak Zainuri pun bersyukur dan kami diundang untuk menerima hadiah 500 ribu dari walikota pada hari minggu, saya pasti datang itu.Akupun pulang dengan keadaan tidak jengkel lagi karena proposalku besok tinggal tanda tangan saja, tanpa ada koreksi lagi,besok jam 8 pagi aku ditunggu bapak Waka Kesiswaan di Madrasah. Sungguh hari yang menyenangkan.
Saat ku bangun pada hari sabtu, aku merasa bahagia, karena tepat seminggu lagi MOS akan di mulai. Aku segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke Madrasah. Namun saat mau berangkat orang tuaku sedikit menganggu kebahagiaanku.
“Nif, motornya mau aku perbaiki, kamu tak antar saja ya”ujar ayahku
“Yah pak, Ntar aku sibuk eg, jadi butuh motor, besok sajalah, aku bisa ngendaliin motor butut itu kok”ucapku agak sinis
"Heh, ya jangan gitu nif, Mbok yo Nurut to, sama orang tua”sahut Ibuku
“Udahlah bu, doain aja anakmu ini selamat”ucapku sambil menyambar tahu goreng
Aku pun segera memacu motorku, hanya proposal yang ku pikir saat itu, sesampainya di madrasah, Robet temanku OSIS mengabari bahwa pak Agus (Waka Kesiswaan) tidak bisa dtang hari ini karena ke luar kota, dan baru ada hari senin. Waduh, aku langsung hilang mood, untung aku di sms ada rapat temen-temenku kelas IPA 5 yang diadakan di masjid , rapat berlansung sampai siang, dan rapat memutuskan bahwa kamis liburan ke Pantai Tambak, sama dengan liburan temen MTs, yah kebetulan deh, lumayan buat refreshing.
Waktu jam 2 siang, aku pamit ke robet dan Mamad, tiba-tiba si Maulida datang, Dia mau minjam jaketku untuk dibawa pulang, ya akhirnya kupinjemin dia, hupht!,,aku pulang dengan perasaan kacau, bingung, aku ingin ini segera cair uangnya, lalu bisa rekreasi dan siap nge-MOSin siswa baru dengan fresh.Karena aku ngelamun itu, laju motor tidak bisa kukendalikan, remnya ternyata blong, dengan keadaan jalan agak sempit dan ramai, padahal di depanku ada truk box, dan akhirnya, ‘’bRAAAKKKK’’ aku nabrak truk itu, aku terlempar agak jauh, aku segera bangkit sementara orang-orang di sekitar lokasi datang. Aku Masih sempat nelfon kakakku,
“Mas, aku kecelakaan”ujarku.
Saat aku melihat kaki kananku penuh darah, dan aku melihat motorku hancur berantakan dengan roda yang patah, aku pingsan.
Tiba-tiba aku sudah berada di UGD rumah sakit bedah, kata susternya yang cantik, aku mendapat 40 jahitan di kaki, 25 jahitan dalam dan 15 jahitan luar akibat benturan yang hebat dengan truk dan aspal,sementara tidak bisa jalan, aku diharuskan istirahat total 1 bulan, dan diharuskan control 3 hari sekali.Tak lama kemudian kakakku datang, katanya ada orang yang meneruskan telfonku tadi. Dan memberitahu bahwa aku dibawa ke rumah sakit ini.Kakakku datang dengan Ni’am. Dia langsung membereskan administrsi 500 ribu dari ATM miliknya. Sementara Niam berusaha menenangkan diriku. Tak lama Setelah itu ayahku datang, saat beliau datang aku tak kuat menahan perasaanku,
“Maaf pak, aku telah lalai dan bodoh,harusnya tadi aku menuruti kemauan Bapak!”ucapku sambil menangis
“Tidak apa apa nak,bersyukurlah kamu masih selamat,Allah masih menyayangimu”Jawabnya diplomatis
Langsung kupeluk ayahku tanpa mempedulikan rasa sakit yang ada di kakiku, setelah itu aku baru sadar, “Mana Tasku yang berisi proposal?” Lalu sopir truk yang ku tabrak tadi datang serta warga sekitar yang membawakan tasku. Sopir tersebut bersedia mengganti 50% biaya kesehatanku Setelah itu aku segera sms ke Rukhi dan Mamad, mereka kuserahi proposal karena MOS sudah satu minggu lagi.
Aku lalu dibawa pulang dengan mobil tetanggaku, sesampainya di rumah aku sudah ditunggu oleh dua teman karibku,Mufid dan Haris. Sementara ibuku histeris saat melihat aku dibopong menuju kamar tidur.Tak pernah terbayang, anaknya mengalami musibah seperti ini. Malam itu juga Rukhi datang dengan dua adik kelas yang juga sama-sama panitia MOS.Mereka langsung kuserahi proposal MOS
“ealah nif-nif, kamu kok masih memikirkan proposal to, itu biar kami yang ngurus, kamu sekarang focus saja ke kesembuhanmu”ucap Rukhi
“maaf rukh, ku kepikiran terus soalnya”ujarku menimpali
Keesokan harinya teman-teman OSIS dan KIR pada datang,mereka turut bersimpati atas musibah yang kualami, dan mereka memberikan semangat kepadaku agar tidak menyerah serta segera bangkit dari keadaan ini.Tidak hanya mereka, tapi juga tetanggaku,terus Pembina OSIS dan KIR serta pak Zainuri,ada juga teman temanku MTs, lalu Temanku sekelas di IPA 5, ada juga teman pas kelas 1 MAN, yang lebih megejutkan lagi teman perempuan yang pernah dekat denganku juga pada datang,aku sangat merasa bersalah sekali. Aku bahagia sekali punya teman seperti kalian!
Aku merasa bersalah pada orang tuaku, pada saat aku sakit mereka dengan telaten merawatku.Rasanya tak bisa ku membalas jasanya. Segala rencanaku telah batal, rencana mengambil hadiah walikota batal, rencana liburan ke pantai pun tidak jadi, rencana untuk Eksis di MOS sebagai ketua panitia pun juga gagal, mungkin karena niatku yang jelek, yaitu ngeceng di depan siswi baru, apalagi aku tidak menuruti perintah orang tuaku.Dan aku juga kurang mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan Allah,mungkin musibah ini jadi peringatan bagiku, untuk selalu mensyukuri nikmat Allah serta selalu mentaati perintah orang tua.
Pada hari terakhir MOS, hampir semua panitia datang ke rumahku, mereka sekali lagi memberikan semangat kepadaku.Aku pun menyambut mereka dengan pakaian terbuka, eh maksudnya tangan terbuka, walaupun aku masih terbaring lemah.
Setelah 1 bulan aku beristirahat total di rumah, aku akhirnya diperbolehkan masuk sekolah oleh dokter, aku masuk sekolah dengan bantuan tongkat untuk membantu berjalan, aku jadi pusat perhatian,duh, malu rasanya, namun ini salah siapa?(yah, salah kamu sendiri)ingat, kita boleh merencanakan segala sesuatu, Tapi Allah yang menentukan. .”prĂȘt,kampret”

3 comments:

  • Ncuss asyik says:
    9 November 2010 at 04:28

    .keren pret...., hiks hiks hiks....

  • Renny Fitria says:
    26 November 2010 at 00:49

    niat yg baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula :)

  • Baraspati---A.T.I.C. says:
    28 December 2010 at 02:57

    Wes tak anggep ae..aq paham..penting Blogmu wes tak follow..ganti aq follownen..hahahah
    harys-baraspati.blogspot.com

Post a Comment

Leave Comment Please