Saturday 18 December 2010

Secercah Cahaya




            Siang  itu terasa panas sekali, matahari seakan berada tepat di atas kepala. Dengan langkah gontai aku menyusuri sepanjang trotoar depan sekolahku menuju halte bis. Ingin rasanya segera merebahkan tubuh ini di atas kasurku, ditemani dengan nyala kipas angin serta segelas es teh manis yang menyegarkan. Pasti serasa seperti ada di surga. (apalagi kalau ditemani cewek cantik) Teet teet, suara klakson bis kota langsung membuyarkan lamunanku, suasana yang indah seketika berganti dengan situasi panas serta desak-desakan dengan penghuni bis lain. Mau masuk saja harus sikut-sikutan, Naik Bis memang seleksi alam.
Hari ini terasa sangat melelahkan dengan serangkaian materi pelajaran serta tugas yang diberikan. Tugas kimia membuat presentasi belum selesai nyusul lagi tugas fisika, gila! 50 soal harus ku kerjakan. Apalagi tugas bahasa Indonesia membuat cerpen belum rampung ku kerjakan. Masih judul saja yang ku kerjakan, belum lagi besok itu hari rabu, hari itu jadwalnya fisika, kimia, bahasa Indonesia dan bahasa inggris, tiga tugas harus dikumpulkan besok, terus bahasa Inggris ada grammar test, aduh lengkap sudah penderitaanku.
Tak terasa perjalanan “spiritualku” dari sekolah menuju rumah sudah sampai, 20 menit harus ku tempuh dengan bis dari rumah, hal itu sudah kujalani sejak aku masih SMP, dan sampai sekarang kelas 1 SMA, hitung hitung tirakat untuk mencapai kesuksesan. Sesampainya di rumah aku langsung nyelonong masuk kamar tanpa memperdulikan teriakan ibuku yang bagaikan seorang sedang memanggil tukang ojek yang sudah agak jauh,
“eh Arman, kamu ini masuk rumah nyelonong aja, mbok salam kek!”ujar ibu ketus
“Asslamualaikum bu” sahutku
“Nah gitu donk, sekarang lekas ganti baju lalu sgera makan siang nak”ujarnya
“Iya bu” ucapku pasrah
            Aku pun segera menuju ke kamar, perlu diketahui bahwa kamar itu ruangan paling bebas di dunia, kita bebas mengekspresikan diri di sana, seperti ketawa, marah, sampai nangis segala. Kreeek pintu kamar terbuka dan aku melihat kasurku bagaikan melihat mata air di padang pasir. Ah, nyaman sekali, masih dengan seragam abu-abu lengkap tiba-tiba aku melihat secercah sinar yang sangat terang, saking terangnya aku pun menjadi silau dan membuat mataku terpejam.
            Tiba-tiba aku sudah berada di hutan  belantara yang lebat, suasananya rindang sekali dengan ditunjang banyaknya pepohonan yang tinggi menjulang, disertai suara kicauan burung yang merdu ditambah hembusan angin yang bertiup sepoi sepoi. Dari jauh ku dengar suara gemericik air terjun, aku pun mencari sumber suara tersebut, aku harus mendaki sebuah batu besar namun di balik batu itu terdapat sebuah air terjun yang sangat indah.
            Belum habis kekagumanku terhadap air terjun tersebut ternyata terdapat seorang wanita yang tengah asyik mandi di air terjun tersebut. (wah berasa kayak jaka tarub aja nih) Hatiku mengatakan bahwa aku harus menuju tempat tersebut dan ngobrol dengannya, wanita tersebut cantik sekali, asli kecantikan desa. Belum terwujud keiginanku itu aku ternyata kepeleset dari batu besar tersebut, Byuuuur………..
            “Heh bangun Man, sejak pulang sekolah sampai sekarang kamu tidur melulu” ujar Ibu sambil mengguyurku dengan segelas air
            “Hah, ternyata cuma mimpi to tadi”ucapku ketus
            “Sekarang segera mandi dan shalat Ashar, tapi sebelum itu angkat dulu telfon dari temenmu, Desi” ucapnya ketus
 Ternyata tadi hanyalah mimpi, sementara secercah cahaya terang tadi berasal dari jendela kamarku yang tebuka setelah tertiup angin hingga membuatku silau dan ketiduran (ga nyambung yah)
“Hallo Des, ada apa yah?”ujarku kepada Desi
“Anu Man, kamu sudah ngerjain semua tugas tugasmu belum? Soalnya aku mau ngopy sedikit yang presentasi kimia”
Brakk, seketika telfon dari Desy langsung kututup, aku baru ingat akan smua tugas tugasku yang menumpuk bak gunung merapi. (Tinggal menunggu waktu meletus)
Sehabis magrib aku pun langsung mengerjakan semua tugas tugasku, sambil ditemani susu hangat dan roti isi aku lembur mengerjakan semua tugas tugasku. Baru menyesal deh, kenapa tidak dari dulu aku mengerjakannya. Awal awalnya aku masih semangat ketika mengerjakan tugas presentasi kimia di laptopku namun setelah itu aku mengerjakan tugas fisika 50 soal yang sangat sulit. Di tengah tengah mengerjakan soal aku selalu terbayang wajah guru fisikaku yang tua dan cukup killer, duh membosankan sekali.
Kebosananku memuncak, fisika masih ku kerjakan 12 soal namun mata ini terasa berat sekali, rasanya seperti ditarik oleh dua malaikat. Dan malaikat tersebut akhirnya membawaku terbang ke dunia mimpi.
Byuuur, aku terjatuh ke aliran sungai dari air terjun tadi, apa? Aku berada di lanjutan mimpi tadi, rasanya sulit dipercaya. Tiba-tiba tepukan halus mengagetkanku dari belakang.
“Basah ya mas”Ujarnya halus
Sambil menengok ke belakang, “iiiiyaaa mbak” ucapku gagap
“Pasti kedinginan ya mas, makanya jangan punya niat jelek mas!” ujarnya manis
Wanita tersebut anggun sekali dengan rambut hitam terurai panjang, dengan pakaian adat Jawa dia terus melempar senyum manisnya sementara aku hanya bisa kikuk dibuatnya.
“Hehe, malu aku, tapi ngomong-ngomong ini di mana mbak ya?”ucapku
“Ini adalah dunia pelarian” seketika itu wajah anggunnya berubah menjadi agak seram dengan  raut muka yang menunjukkan kemarahan.
“Maksudnya apa?”sahutku penasaran
“Ini adalah dunia pelarian bagi anak yang tidak mengerjakan tugasnya dan selalu menunda nunda untuk mengerjakan tugas tersebut, seperti yang kamu lakukan, sekarang kembalilah dan segera kerjakan tugas tugasmu” ucapnya fasih
“Tapi bagaimana caranya?”ujarku
“Ceburkan dirimu ke sungai, niscaya kamu akan kembali ke duniamu” ujarnya
“Oke akan kucoba”…
Byuur…kali ini giliran adikku yang mengguyurku, katanya disuruh ibu, untung tidak samai membasahi buku-bukuku, kalu tidak adik sendiri mungkin sudah kupukuli dia. Rupanya semalam aku tertidur di meja belajar ditemani tumpukan tugas-tugasku yang belum selesai.
Aku pun kena semprot habis-habisan dari ibuku, karena bangun jam 6 pagi dan tidak melaksankan shalat Shubuh, dan parahnya lagi ibuku mengetahui bahwa aku belum mengerjakan tugas tugasku. Sebenarnya tugas tersebut sudah diberikan jauh-jauh hari,namun aku terlalu santai dan sibuk dengan karirku di dunia maya (game online, Facebookan dan Twitteran) sehingga tugas tersebut selalu tertunda untuk diselesaikan.
Parahnya lagi hari itu aku terlambat sampai di sekolah, alhasil aku pun sarapan dengan lari keliling lapangan, sampinya di kelas pun dihukum karena tugasku kimia belum ku kerjakan, semalam lupa belum aku save. Ulangan grammar pun juga mengecewakan, duh malangnya nasibku.

0 comments:

Post a Comment

Leave Comment Please